Kamis, 31 Mei 2012

JADWAL EURO 2012 DI RCTI



GRUP A


    Polandia
    Yunani
    Rusia
    Ceko

 Jadwal Euro 2012 Penyisihan
No  Tanggal  Laga  Jam
1  Jumat, 08 Juni 2012  Polandia vs Yunani  23.00 WIB
2  Sabtu, 09 Juni 2012  Rusia vs Rep.Ceko  01.45 WIB
3  Selasa, 12 Juni 2012  Yunani vs Rep.Ceko  23.00 WIB
4  Rabu, 13 Juni 2012  Polandia vs Rusia  01.45 WIB
5  Minggu, 17 Juni 2012  Rep.Ceko vs Polandia  01.45 WIB
6  Minggu, 17 Juni 2012  Yunani vs Rusia  01.45 WIB


Grup B

    Belanda
    Denmark
    Jerman
    Portugal

 Jadwal Euro 2012 Penyisihan
No  Tanggal  Laga  Jam
1  Sabtu, 09 Juni 2012  Belanda vs Denmark  23.00 WIB
2  Minggu, 10 Juni 2012  Jerman vs Portugal  01.45 WIB
3  Rabu, 13 Juni 2012  Denmark vs Portugal  23.00 WIB
4  Kamis, 14 Juni 2012  Belanda vs Jerman  01.45 WIB
5  Senin, 18 Juni 2012  Portugal vs Belanda  01.45 WIB
6  Senin, 18 Juni 2012  Denmark vs Jerman  01.45 WIB

Grup C

    Spanyol
    Italia
    Republik Irlandia
    Kroasia

 Jadwal Euro 2012 Penyisihan
No  Tanggal  Laga  Jam
1  Minggu, 10 Juni 2012  Spanyol vs Italia  23.00 WIB
2  Senin, 11 Juni 2012  Irlandia vs Kroasia  01.45 WIB
3  Kamis, 14 Juni 2012  Italia vs Kroasia  23.00 WIB
4  Jumat, 15 Juni 2012  Spanyol vs Irlandia  01.45 WIB
5  Selasa, 19 Juni 2012  Kroasia vs Spanyol  01.45 WIB
6  Selasa, 19 Juni 2012  Italia vs Irlandia  01.45 WIB


Grup D

    Ukraina
    Swedia
    Perancis
    Inggris

 Jadwal Euro 2012 Penyisihan
No  Tanggal  Laga  Jam
1  Senin, 11 Juni 2012  Prancis vs Inggris  23.00 WIB
2  Selasa, 12 Juni 2012  Ukraina vs Swedia  01.45 WIB
3  Jumat, 15 Juni 2012  Swedia vs Inggris  23.00 WIB
4  Sabtu, 16 Juni 2012  Ukraina vs Prancis  01.45 WIB
5  Rabu, 20 Juni 2012  Inggris vs Ukraina  01.45 WIB
6  Rabu, 20 Juni 2012  Swedia vs Prancis  01.45 WIB


Jadwal Euro 2012 Perempatfinal
No  Tanggal  Laga  Jam
A  Kamis, 21 Juni 2012  Juara Grup A vs Runner-up Grup B  01.45 WIB
B  Jumat, 22 Juni 2012  Juara Grup B vs Runner-up Grup A  01.45 WIB
C  Sabtu, 23 Juni 2012  Juara Grup C vs Runner-up Grup D  01.45 WIB
D  Minggu, 24 Juni 2012  Juara Grup D vs Runner-up Grup C  01.45 WIB


Jadwal Euro 2012 Semifinal
No  Tanggal  Laga  Jam
1  Rabu, 27 Juni 2012  Pemenang A vs Pemenang B  01.45 WIB
2  Kamis, 28 Juni 2012  Pemenang C vs Pemenang D  01.45 WIB


Jadwal Euro 2012 Final
No  Tanggal  Laga  Jam
 Minggu, 1 Juli 2012  Pemenang 1 vs Pemenang 2  01.45 WIB

Rabu, 30 Mei 2012

THE INFLUENCE OF USING GROUP DISCCUSSION ON THE STUDENTS’ SPEAKING ABILITY

A.       Latar Belakang Masalah

       Bahasa inggris adalah salah satu elemen penting dalam sistem komunikasi di dunia. Hampir seluruh negara mempelajari bahasa inggris. Baik itu di lingkungan sekolah ataupun di dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa inggris sangatlah perlu untuk dikembangkan karena itu merupakan bahasa internasional. Dengan menguasai bahasa inggris maka akan semakin mudah untuk menjalin hubungan sosial antar negara.

       Bebrapa siswa mempunyai fikiran bahwa belajar bahasa asing terutama bahasa Inggris banyak kesulitan yang akan mereka temui. Terutama dalam hal berbicara. Faktor yang mempengaruhi kesulitan tersebut antara lain faaktor external dan internal. Salah satu faktor external adalah kesalahan metode belajar yang diterapkan.

       Hal yang sangat mendasar dan terpenting dalam komunikasi adalah siswa mampu untuk berbicara sesuai kontek yang sedang dibicarakan. Untuk mendapatkan kemampuan tersebut siswa harus sering melatihnya. Karena dalam proses berbicara, siswa tidak dapat memahami inti pembicaraan apabila siswa tidak mengetahui kontek apa yang sedang dibicarakan.

      Terdapat banyak metode dalam hal melatih speaking skills pada siswa. Salah satunya yang dapat meminimalisir missunderstanding ketika siswa melakukan percakapan adalah dengan menggunakan metode mengajar yang dinamakan group disccussion. Dengan metode ini, siswa dilatih agar terbiasa melakukan percakapan yang sesuai dengan kontek pembicaraan yang dibicarakan dengan khalayak banyak atau antarindividu.

       Dengan gambaran di atas, penulis mencoba menggunakan metode group discussion untuk mengetahui pengaruh metode tersebut terhadap kemampuan speaking siswa. Penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ The Influence of Using Group Discussion on The Students’ Speaking Ability.“



B.       Rumusan Masalah

       Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:

Apakah penggunaan metode mengajar group discussion berpengaruh signifikan tehadap kemampuan speaking para siswa?



C.       Tujuan Penelitian

      Tujuan penelitian merupakan faktor yang paling penting dalam menunjukan arah suatu penelitian. Tujuan penelitian ini sebagai berikut:

       Dapat mengetahui pengaruh penggunaan metode belajar group discussion terhadap kemampuan speaking para siswa.









D.      Kegunaan Penelitian

1.         Manfaat teoretis

      memberikan informasi awal kepada peneliti selanjutnya mengenai penggunaan metode belajar group discussion.



2.         Manfaat praktis

       Memberikan informasi kepada pengajar tentang pengaruh penggunaan metode belajar group discussion dalam pengajaran speaking.



3.    Manfaat empiris

      Menambah pengalaman penulis tentang penulisan karya ilmiah khususnya mengenai penggunaan metode belajar group discussion.



E.            Landasan Teoretis

1.      Kajian Teori

a.      Definisi Speaking Ability

1)      Pengertian Kemampuan Bahasa Inggris

                    Terdapat beberapa pengertian berbicara,

a)      Menurut Tarigan, Henry Guntur (1988 : 15), “Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagsan dan perasaan.”

b)      Menurut Ratih, koesoemo (2002:1), “ Speaking is the form of oral language that is inevitably used to communicate ideas and feelings.” Artinya, berbicara merupakan bentuk bahsa lisan yang digunakan untuk mengkomunikasikan gagsan dan perasaan.

c)      Menurut Richards, Jack C. (2002:201),

      ... Speaking is used for many different purposes, and each purpose involves different skills. When we use cvasual conversation, for example our purposes maybe to make social contact with people, to establish report or to engage in the harmless chitchat that occupies much of the time we spend with friends. When we engage in discussion with someone, on the other hand, the purpose maybe seek or express opinions, to persuade someone about something or to clarify information. In some situation, we use speaking to give instructions or to get things done. We may use speaking to describe things, to complain about peoples’ behaviour, to make polite request, or to entertain people with jokes and anecdotes.



Artinya, proses berbicara dilakukan untuk beberapa tujuan yang berbeda, tujuan-tujuan tersebut melibatkan kemampuan yang berbeda pula. Ketika kita menggunakan percakapan santai, tujuan kita dalah untuk berinteraksi sosial dengan orang lain, untuk menjalin hubungan, untuk melibatkan diri dalam obrolan ringan yang kita gunakan bersama teman. Ketika kita terlibat dalam suatu diskusi dengan seseorang, maka tujuan kita adalah untuk mencari atau mengungkapkan pendapat, untuk meyakinkan seseorang tentang suatu hal atau untuk menjelaskan suatu informasi. Dalam beberapa situasi, kita menggunakan speaking untuk menggambarkan sesuatu, untuk mengadukan perlakuan seseorang, untuk membuat permintaan dengan sopan, atau untuk menghibur seseorang dengan candaan atau cerita jenaka.

                  Berdasarkan penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata yang merupakan bahasa lisan untuk mengekspresikan dan menyatakan serta menyampaikan pikiran,gagasan, dan perasaan dengan tujuan untuk menjalin komunikasi.

                  Sedangkan pengartian kemampuan secara umum berdasarkan Grolier International Dictionary (1981:3), ” Ability is the quality of being able to do something physical, mental, financial, or legal power to perform.” Artinya, kemampuan adalah kualitas untuk dapat melakukan sesuatu baik secara fisik, pikiran, finansial, atau kekuatan untuk dipertunjukkan.

                   Dengan demikian, kemampuan berbicara bahasa Inggris adalah sebuah kualitas kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata yang merupakan bahasa lisan untuk mengekspresikan dan menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan dengan tujuan untuk menjalin komunikasi.





2)      Tujuan Pembelajaran Speaking

      Tujuan pembelajaran speaking menurut Brown (2001: 113) adalah agar para siswa dapat berpartisipasi dalam percakapan singkat, memberi dan menjawab pertanyaan, menemukan cara untuk menyampaikan maksud, mengumpulkan informasi dari yang lain, dan masih banyak lagi.



b.      Group Discussion

1)        Pengertian group discussion

      Sebuah metode pengajaran populer yang ada saat ini dalam speaking adalah diskusi kelompok kecil (atau pembelajaran kooperatif), di mana siswa bekerja sama dalam kelompok untuk memecahkan masalah, memberikan pengetahuan konteks sosial yang sangat dibutuhkan. Hal ini membuat siswa bertanggung jawab untuk diri mereka sendiri dan satu sama lain, dan menciptakan sebuah komunitas pelajar dan penulis.

      Ada kekurangan untuk diskusi kelompok kecil, seperti ruang kelas menjadi lebih gaduh dan sesekali cekikikan teman-teman di kelompok yang sama. Kelemahan ini dapat dengan mudah diperbaiki dengan memisahkan seacra teliti ke dalam kelompok, dan memperingatkan untuk menjaga tingkat kebisingan yang rendah.

      Mulyasa (2005:89) mendefinisikan diskusi kelompok sebagai suatu proses teratur dan melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka untuk mengambil kesimpulan dan memecahkan masalah.



2)        Tujuan Penggunaan  Group Discussion

      Tujuan diskusi kelompok adalah terciptanya kerjasama berpikir dalam mencari pemecahan suatu masalah yang dapat disetujui bersama. Kerjasama berpikir berarti saling tukar pandangan, saling membandingkan pengalaman yang berbeda, dalam rangka usaha bersama untuk mencapai satu atau bebrapa pandangan yang lebih realistis.

       Sedangkan pendapat Sudjana (2005:100) mengemukakan bahwa “ tujuan diskusi kelompok adalah untuk tukar-menukar informasi tentang topik yang dibahas sehingga dapat dicapai kesamaan, kecocokan, dan kesepakatan pikiran diantara peserta diskusi.” Kesamaan pikiran ini penting dalam menentukan persetujuan atau kesimpulan tentang gagasan yang bisa diambil atau tindakan yang akan dilakukan yang berkenaan dengan topik yang dibicarakan.







3)          Pengaruh Metode Group Discussion Dalam Pengajaran Speaking

      Berbicara merupakan pelajaran yang cukup sulit bagi siswa karena dalam kegiatan berbicara seorang siswa harus bisa menyampaikan aatu meminta informasi, mengamukakan gagasan, pikiran dan ide-ide kepada orang lain dengan tepat dan sesuai dengan kontek yang dibicarakan.

       Untuk mencapai level keterampilan tersebut dibutuhkan berabgai macam metode pembelajaran. Salah satunya metode pembelajaran group discussion. Melalui metode ini siswa dapat melatih untuk membiasakan diri berbicara dengan benar dalam menyampaikan ide, gagasan, atau meminta dan menerima informasi dengan tepat. Sehingga mempermudah  siswa dalam dalam berinteraksi social di dunia internasional.Oleh karena itu, secara teoritis penulis berasumsi bahwa metode pembelajaran group discussion berpengaruh positif terhadap kemampuan berbicara  siswa.

2.    Penelitian yang Relevan

     Penelitian ini relevan dengan skripsi yang ditulis oleh Ridwan, Awaludin (2011) yang berjudul “The influence of using gruop discussion on the students’ speaking ability ” (an experimental study of the ninth grade of SMPN 3 Cisayong).” Ridwan, Awaludin menyimpulkan “group discussion can help the teachers when they teach the speaking subject to the students, because using group discussion can imrove the students’ ability, so it can maximize the student’s ability to accept material easily.” Maksudnya dengan menggunakan metode group discussion, siswa akan lebih siswa akan lebih mudah untuk berinteraksi dan ajuga dapat memudahkan mereka dalam mempelajarai pelajaran speaking.



F.             Kerangka Berpikir

       Aspek berbicara  memiliki peran sangat penting dalam perkembangan seseorang. Dalam konteks keterampilan berbahasa, berbicara merupakan keterampilan yang paling tinggi untuk menyokong kemampuan interaksi sosial seseorang. Tidak banyak orang yang mampu berbicara dengan baik dan benar meskipun mereka menguasai tiga keterampilan sebelumnya (mendengarkan, membaca, dan menulis).

       Pada bagian sebelumnya dijelaskan Speaking Ability adalah adalah sebuah kualitas kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata yang merupakan bahasa lisan untuk mengekspresikan dan menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan dengan tujuan untuk menjalin komunikasi.. Bagi para siswa bebrbicara dengan baik dan benar untuk berinteraksi sosial adalah hal yang sangat rumit.Untuk mengatasi kesulitan ini, guru sebagai fasilitator pembelajaran perlu menggunakan metode untuk mempermudah para peserta didik melakukan small conversation untuk melatih mereka terbiasa berinteraksi soaial. Salah satunya dengan menggunakan metode group discussion, dengan metode pembelajaran ini siswa dapat melakukan tanya jawab, atau memberikan ide, gagasan, dan mengekspresikannya kepada orang lain atau lawan bicara.



G.                Hipotesis

                   Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut : ‘Penggunaan metode pembelajaran group discussion berpengaruh positif terhadap kemampuan kemampuan berbicara siswa.



H.  Prosedur Penelitian

1.    Metode Penelitian

       Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pengguanaan metode pembelajaran group discussion terhadap peningkatan kemampuan berbicara siswa. Dalam penelitian ini, penulis melakukan uji coba mengajar Speaking dengan metode pembelajaran group discussion, oleh karena itu penulis menggunakan metode eksperimen. Menurut Arikunto, Suharsimi (2010: 9), “Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu.”







2.    Variable Penelitian

       Variable yang penulis teliti terdiri dari dua variable, yaitu (1) teaching English using group discussion sebagai variable independen (variable X) atau variable yang menjadi penyebab bagi variable lain, dan (2) students’ speaking ability sebagai variable dependen (variable Y). Variable Y bersifat dependen atau terikat karena statusnya tergantung pada variable X. Dengan kata lain, variable Y merupakan akibat dari variable X.



3.      Teknik Pengumpulan Data

       Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini penulis meberikan tes. Menurut Arikunto, Suharsimi (2010: 193), “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.”

Dalam penelitian ini penulis memberikan dua kali tes, yaitu (1) pre-test yang diberikan kepada sample sebelum diberi perlakuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam berbicara, dan (2) post-test yang diberikan untuk mengetahui kemampuan sampel dalam berbicara setelah diberi pengajaran menulis dengan menggunakan metode pembelajaran group discussion.





4.      Instrumen Penelitian

       Seperti dipaparkan pada bagian tujuan penelitian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan teknik metode pembelajaran group discussion terhadap kemampuan siswa dalam memahami teks. Oleh karena itu, instrumen yang penulis gunakan untuk mengumpulkan data tersebut adalah tes speaking. Tes terdiri dari dari soal pre-test yang berisi soal subjective untuk menguji kemampuan siswa dalam memahami teks narrative sebelum diberi perlakuan, dan post-test yang berisi soal subjective yang sama untuk menguji kemampuan sampel dalam berbicara setelah diberi perlakuan mengajar menggunakan teknik metode pembelajaran group discussion. Terdapat 4 komponen yang akan dinilai, yaitu; diction, fluency,Grammar, dan intonation.

5.      Populasi dan Sampel

a.       Populasi

Menurut Arikunto, Suharsimi (2010:173), “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.” Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII-A SMP CIsayong tahun ajaran 2011-2012 sebanyak 30 orang.

b.      Sampel

Menurut Arikunto, Suharsimi (2010:174), “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.” Dari populasi di atas, penulis mengambil seluruh siswa kelas VIII-A sebagai sample yaitu sebanyak 30 orang dengan mengunakan total sampling technique.

6.      Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pola one-group design.

X
   

X
   

Y

(Pre-test)

Tes sebelum treatment
   

(Treatment)

Menggunakan metode pembelajaran group discussion.
   

(Post-test)

Tes setelah treatment





7.      Langkah-langkah Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan langkah-langkah adalah sebagai berikut :

a.       Menentukan rumusan masalah dan tujuan penelitian;

b.      Merumuskan hipotesis penelitian;

c.       Menentukan populasi dan sample;

d.      Mengembangkan instrumen penelitian;

e.       Memberikan pre-test kepada sampel;

f.        Memberikan perlakuan dengan cara membaca untuk memahami narrative text  menggunakan teknik pengajaran group discussion kepada kelompok eksperimen.

g.       Memberikan post-test kepada sampel;

h.       Menganalisis data;

i.         Menguji hipotesis

j.        Menyusun kesimpulan;

k.      Membuat laoran hasil penelitian.



8.      Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data terkumpul, penulis menganalisis data menggunakan rumus :

=

= Rata-rata selisih nilai pre-test dan post test

 =Simpangan baku dari rata-rata selisih nilai pre-test dan post test

                        

[ 1-  ]



𝒏  =Taraf nyata

 =Banyaknya data





9.      Waktu dan Tempat Penelitian

       Penelitian dilaksanakan pada bulan mei 2011 di SMP CIsayong Tasikmalaya.




10 TIPS FOR A GOOD RELATIONSHIP
By Dawn J. Lipthrott, LCSW
    1. Every morning make a conscious commitment to eliminate blame, criticism, and invalidation from your side of the relationship. If it leaks out, acknowledge it, and apologize to your partner.

    2. Pay attention to and express appreciation for positive things your partner says or does--no matter how small!

    3. Ask your partner to write down what makes him/her feel loved and special. Do the same for yourself. Exchange lists. Then, every day, no matter how you feel about him or her, do one loving/caring behavior for your partner!

    4. Honestly look at the things YOU do that you know are not helpful to the relationship. If you want something different, you need to do something different!

    5. Develop compassion for your partner and for yourself. Reactive, defensive thoughts, words and behavior are ways we protect ourselves from "danger". Watch yourself reacting and ask yourself, "What does this remind me of from my own past?" and, " What can I do differently at this point to become safer for my partner?"

    6. Ask very specifically for what you need and say 'why' it is important to you. Your partner cannot read your mind and actually experiences life differently than you do!

    7. Learn new skills that make communication safe and effective for both of you.

    8. Know that both romantic love and the power struggle are not the destination, but are stages on the road to 'real love'. Frustration and conflict are keys for healing and growth for both of you!

    9. Read Getting the Love You Want, by Harville Hendrix, Ph.D., for new understanding of underlying issues that fuel frustration in your relationship and of ways to co-create a better relationship.

    10. Most relationships can be 'saved' and transformed, and getting rid of the partner does not get rid of the 'problem'! If you think you need help, call for an appointment or come to one of our workshops or classes. You can create the relationship you want.

STORY CARI DISINI GAN

http://eastoftheweb.com/short-stories/indexframe.html

Minggu, 13 Mei 2012



Balada Kesepian

Hujan turun seakan menemani  kagalauan hidup
Ketika tetes demi tetesnya jatuh ke bumi, terungkaplah semua kebohongan
Dibalik raut muka yang ceria tersimpan duka yang merajam
Entah mengapa

Tak seorang pun dapat menerka
Apakah gerangan yang menimpa????
Hanya senyuman yang dia lemparkan
Entah mengapa

Tat kala pagi mengikuti, malam pun selalu menjelma
Hati seakan tak berarti
Jalan hidup seakan tertutup
Entah mengapa
ENTAH